Pada pria, ereksi penis yang normal adalah apabila bentuknya lurus ke
depan. Namun ada penyakit yang membuat penis tidak bisa ereksi lurus ke
depan, melainkan bengkok ke kiri, kanan ataupun ke bawah. Akibatnya,
pria jadi sulit atau bahkan tidak bisa melakukan hubungan seksual.
Penyakit
yang mengerikan bagi pria ini disebut Peyronie. Penyebab penyakit ini
belum diketahui secara pasti. Beberapa dokter berteori bahwa
kelengkungan terjadi akibat adanya trauma atau gesekan yang menyebabkan
cedera atau pendarahan ringan pada penis.
Selama masa penyembuhan
dari cedera, faktor pertumbuhan tertentu mengalami peningkatan susunan
yang menyebabkan pembentukan plak. Plak ini lah yang mengganggu
kelurusan ereksi.
Sebuah perusahaan farmasi bernama Auxilium
Pharmaceuticals mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan obat yang
disebut Xiaflex untuk mengobati penyakit ini. Obat ini berhasil lolos 2
tahap akhir uji klinis dan akan menjadi obat pertama yang disetujui
untuk mengobati Peyronie.
Auxilium mengatakan bahwa sebanyak 5
persen pria mengidap Peyronie, namun perkiraannya bisa bervariasi karena
banyak pria yang terkena tidak mau terus terang mengidap penyakit
tersebut. Diperkirakan, ada 65.000 sampai 120.000 orang Amerika yang
didiagnosis terserang penyakit ini setiap tahun.
"Untuk mengobati
Peyronie, biasanya diberikan obat lewat mulut atau suntik, namun bukti
untuk mendukung kemujarabannya masih lemah. Untuk kasus yang parah, bisa
dilakukan pembedahan. Namun bisa mengakibatkan disfungsi ereksi dan
pemendekan penis," kata Dr Culley C. Carson III, profesor urologi di
University of North Carolina dan peneliti dalam ujicoba obat seperti
dilansir New York Daily, Jumat (8/6/2012).
Uji coba
dilakukan kepada lebih dari 400 orang pasien di Amerika Serikat dan
Australia yang mengalami Peyronie. Dalam satu percobaan, kelengkungan
rata-rata pada pria yang diobati dengan Xiaflex berkurang dari 48,8
derajat pada awal penelitian menjadi 31,0 derajat setahun kemudian atau
meningkat 37,6 persen.
Peningkatan 20 persen dalam dunia medis
dianggap cukup memuaskan. Pada kelompok kontrol, kelengkungan berkurang
dari dari 49,0 derajat menjadi 39,0 derajat atau meningkat 21,3 persen.
Xiaflex
diperoleh dari enzim bakteri penyebab gangren yang menggerogoti
jaringan-jaringan korbannya. Enzim ini akan merusak kolagen, komponen
yang menyebabkan penimbunan plak pada penis dan memicu Peyronie.
Xiaflex disetujui pada 2010 untuk mengobati Duyputen contracture,
penyakit yang menyebabkan jari-jari bengkok secara permanen ke arah
telapak tangan. Penjualannya menurun drastis pada tahun lalu di Amerika
Serikat dan diharapkan dapat digenjot tahun ini.SIP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar